PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET
PADA PASIEN
A. DEFENISI
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter. Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3 klasifikasi dari diet, diet untuk:
1. Menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan berat badan.
3. Pantangan terhadap makanan tertentu.
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Adapun gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid. Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu.
B. FUNGSI DIET.
Pola diet berfungsi untuk memenuhi 6 nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan cara menyesuaikan porsimakan sesuai dengan kebutuhan jenis makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi. Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan mencapai berat badan yang ideal.Dahulu kita sering mendengar selogan makan 4 sehat 5 sempurna untuk memenuhi 6 nutrisi utama tersebut diatas. Sekarang, menurut Food Guide Pyramid ada 6 group makanan utama yang dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang. Makanan tersebut adalah sbb:
1. Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat.
2. Daging, unggas, ikan , telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan sebagai sumber protein.
3. Lemak dan minyak sebagai sumber lemak.
4. Sayur-sayuran.
5. 5buah-buahan.
6. Susu, yogurt dan keju.
C. FAKTOR SESEORANG MELAKUKAN DIET
Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan diet:
1. Kadar lemak tinggi
Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak merupakan zat gizi yang akan disimpan didalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi peningkatan massa tubuh, proses metabolismepun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.
2. Hasrat diri
Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan massa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (indeks massa tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk tubuhnya.
3. Tekanan darah
Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
4. Pola makan
Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola makannya dengan cara melakukan diet.
5. Gangguan penyakit
Seseorang terkena gangguan seperti gangguan cerna, diabetes dan lainnya akan melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak memperparah gangguan tersebut.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESEORANG GAGAL DIET
Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan kegagalan diet yaitu :
a. Kurang motivasi
Faktor motivasi sangat memegang peranan dalam berhasilnya sebuah program diet. Seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin memiliki berat badan ideal agar menarik perhatian orang yang dicintainya memiliki motivasi yang lebih kuat dibandingkan orang yang ingin memiliki berat badan ideal karena ingin menggunakan sebuah gaun dengan model tertentu
b. Tidak disiplin atau tidak konsisten
Banyak orang yang menjalankan program diet dengan tidak disiplin. Ketika diet menjauhi makanan habis-habisan, begitu angka timbangan turun segera merayakannya dengan makan secara berlebihan akibatnya beratnya selalu bertambah setelah dietnya berhasil, bahkan lebih gemuk dibandigkan sebelum diet.
c. Ganti kata-kata negatif dengan kata positif
Otak kita diciptakan tidak menerima kata-kata negatif artinya bila anda berkata ;”aku tidak lapar” program yang diterima oleh otak adalah “aku lapar”. Ini sebabnya orang yang tengah menjalankan program diet justru sering merasa lapar. Sebaiknya anda berkata pada tubuh anda “aku kenyang”.
d. Tidak mau berubah
Bila anda ingin merubah berat badan anda rubah dulu kebiasaan buruk anda. Ganti kebiasaan ngemil dengan berolahraga. Ganti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak dengan makanan berserat tingi.
e. Tidak dibarengi dengan berolahraga
Diet harus selalu dibarengi dengan berolahraga karena olahraga membantu membakar kalori dan mengencangkan kulit anda ketika anda sudah mendapatkan berat badan ideal. Setelah berolahraga anda akan merasa sangat lapar hal ini disebabkan karena tubuh anda sudah banyak membakar kalori dan sedang mencari sumber kalori pengganti. Bila sehabis olahraga anda makan maka tubuh akan menyerap seluruh kalori dari makan tersebut karena itu makanlah dua jam setelah berolahraga. Pada saat itu tubuh sudah membakar cadangan karbohidrat dan tidak menyerap habis karbohidrat dari makanan yang sedang anda makan. Pada dasarnya tubuh kita pelit, dia tidak mau melepaskan cadangan kalori ketika dibutuhkan, dia lebih suka mencari kalori baru dengan mengirimkan sinyal lapar pada otak. Bila kebutuhan kalori yang dicarinya tidak ditemukan barulah dia akan membakar cadangan kalori yang ada. Itu sebabnya orang yang telah berolahraga namun tetap tidak turun barat badannya atau malahan beratnya bertambah. Bila anda tidak tahan dengan rasa lapar minumlah jus buah atau sereal.
f. Buat perencanaan diet yang terukur dan ada batas waktunya
Tentukan berapa berat yang ingin anda turunkan dan berapa lama anda ingin mencapai berat tersebut misalnya, anda ingin menurunkan berat badan sebanyak 12 kg dalam waktu 6 bulan. Hal yang harus anda lakukan adalah membagi target tersebut lebih kecil yaitu anda harus menurunkan berat badan sebanyak 2 kg per bulan. Anda perkecil lagi target yang harus dicapai dengan menargetkan berat badan anda harus turun 0,5 kg per minggu. Maka dalam 6 bulan berat badan anda akan turun 12 kg.
E. PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET.
a. Identifikasi kebutuhan gizi
Metode untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi adalah
1) Antropometri measurements
Pengakjian nutrisi yang meliputi :
Sistem pengukuran dari susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia mengavaluasi
pertumbuhan, mengakaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuh identifikasi masalah
nutrisi:
- Tinggi badan
- Berat badan
- Body mass index
- Lipatan trisep, LLA, dan LOLA
2) Biochemical data
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limfosit, serum albumin,
zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.
3) Clinical signs
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi, prinsip:
head to feet/ cephalo caudal.
4) Dietry history
Mengkaji riawayat diet meliputi: fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi 24 jam.
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet.
Sebagai pendidik pasien, perawat membantu pasien meningkatkan kesehatanya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga pasien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tingga, kader kesehatan dll.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain ( collaborator ) perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan pasien.
d. Motivator pelaksanaa diet.
Perawat mengadakan invasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan pasien dancara memberikan perawatan kepada pasien